Jamaah Umrah RI Berangkat Desember 2021, Berikut Tahapan Yang Harus Di Lalui 30/11/2021 Foto : kabar24.bisnis.com MEDIAKAMU.com - Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas menyatakan jamaah umrah yang tertunda keberangkatannya akan menjadi prioritas dan berangkat pada Desember 2021. Menurutnya, belasan ribu orang telah memiliki visa dan siap berangkat ke Tanah Suci. “Berdasarkan data yang ada pada Sistem Informasi Pengawasan Terpadu Umrah dan Haji Khusus (Siskopatuh) hingga saat ini terdapat 59.757 jamaah umrah yang tertunda keberangkatannya karena pandemi Covid-19,” kata Menag saat rapat kerja bersama dengan Komisi VIII DPR RI yang disiarkan secara daring, Selasa,(30/11/2021). Menag mengungkapkan, sebanyak 18.752 orang telah memiliki visa dan siap diberangkatkan pada Desember 2021. “Jamaah umrah yang tertunda keberangkatannya menjadi prioritas yang diberangkatkan pada tahap awal dibukanya penyelenggaraan umrah pada bulan Desember nanti,” katanya. Terkait biaya perjalanan umrah, Menag mengatakan, akan melakukan revisi. “Pembahasan revisi regulasi KMA No 719 tentang Pedoman Penyelenggaraan Perjalanan Ibadah Umrah Pada Masa Pandemi Covid-19 dan KMA Nomor 777 Tahun 2020 tentang Biaya Penyelenggaraan Perjalanan Ibadah Umrah Referensi Masa Pandemi. Biaya umrah harus dikaji ulang dievaluasi agar tidak memberatkan jamaah,” katanya. Proses persiapan yang dilakukan Kemenag dibagi menjadi tiga bagian yakni, sebelum berangkat; saat di Arab Saudi; serta saat kepulangan. Di mana, jamaah harus dipastikan sehat tanpa kasus sebelum berangkat hingga tiba kembali di tanah air. “Persiapan penyelenggaraan ibadah umrah, sebelum berangkat, saat di Arab Saudi, dan saat kepulangan,” demikian dikutip dari keterangan resmi Kemenag, Rabu (24/11/2021). Pada rencana proses keberangkatan, jamaah akan diterbangkan secara terpadu dalam satu pesawat yang diisi penuh khusus oleh jamaah umrah. Kemenag juga telah merancang pengaturan kuota pemberangkatan jamaah per minggu. Jamaah yang akan berangkat harus dilaporkan ke Kemenag melalui sistem aplikasi terlebih dahulu. Kemudian, pada proses penanganan sebelum berangkat, calon jemaah umrah akan dikonsentrasikan di Asrama Haji Pondok Gede. Jamaah nantinya akan dilakukan screening kesehatan terlebih dahulu yang meliputi, pemeriksaan kesehatan; real time PCR; serta pemindaian sertifikat vaksin Covid-19. Clearance jamaah juga akan dilakukan oleh imigrasi dan KKP di Terminal I Bandara Soekarno-Hatta. Selanjutnya, untuk proses saat ibadah umrah di Arab Saudi, QR Code jamaah akan dicetak di kartu umrah. QR Code sertifikat vaksin juga wajib dapat dibuka oleh otoritas Arab Saudi dipindai oleh aplikasi. Protokol kesehatan (Prokes) selama umrah akan mengikuti regulasi Arab Saudi. Sementara persiapan penanganan pada saat kepulangan yakni, jemaah akan dilakukan tes swab PCR terlebih dahulu di Arab Saudi. Jamaah juga akan kembali di swab PCR setibanya di Bandara Soekarno-Hatta. Jamaah juga akan dikarantina sesuai ketentuan dengan tempat karantina. Terakhir, Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah (PPIU) akan memilihkan hotel atau wisma untuk jamaah yang telah ditentukan oleh Satuan Tugas (Satgas) Covid-19. Share Tweet Share