Menjelang Imlek Pemesanan Kue Keranjang Membludak 25/01/2022 foto : antara MEDIAKAMU.com - Kue keranjang adalah salah satu kuliner khas perayaan Tahun Baru Cina atau Imlek. Maka, meski Imlek masih sepekan lagi, yaitu pada 1 Februari, masyarakat Tionghoa mulai berburu panganan manis itu. Tan Joe Lie, salah seorang pengrajin kue keranjang di Pontianak mengatakan ia mulai kebanjiran pesanan. “Pesanan kue keranjang dalam satu minggu terakhir ini cukup banyak, bahkan yang membeli atau pesan tidak hanya masyarakat Tionghoa dari Kota Pontianak dan Kalbar saja, melainkan juga ada dari Jakarta dan dari sejumlah kota lainnya,” kata dia, Senin, 24 Januari 2022. Menurut Lie, kue keranjang selalu hadir saat Imlek karena dipercaya dengan rasanya yang manis maka akan membawa keberuntungan bagi yang memakannya maupun yang menyediakannya. “Menjelang perayaan Imlek merupakan berkah tersendiri bagi kami produsen kue keranjang dalam mencari rezeki,” ujarnya. Kini, Lie memproduksi hampir 70 kilogram kue keranjang siap jual sehari. Jumlah itu meningkat daei hari biasa meski kalau dibandingkan tahun lalu ada penurunan sekitar 20 hingga 30 persen akibat pandemi Covid-19. “Untuk harga jualnya berat satu kilogram seharga Rp 25 ribu, kemudian berat setengah kilogram Rp 15 ribuan, sehingga masyarakat tinggal memilihnya,” kata Lie. Demi memenuhi pesanan, Lie menambah tenaga kerja dan jam kerja. Sebab, pembuatan kue keranjang membutuhkan waktu setidaknya 13 jam hingga matang. “Pembuatan kue keranjang memang memerlukan waktu yang cukup panjang, mulai dari menyediakan ketan, gula merah, kemudian dicetak dalam wadah kaleng khusus, lalu dimasak dengan cara dikukus hingga 13 jam lamanya,” ujarnya. Salah seorang pembeli, Alex mengatakan kue keranjang wajib dihidangkan di rumahnya setiap perayaan Imlek. “Tanpa adanya kue keranjang, maka terasa kurang lengkap dalam merayakan Imlek,” kata dia. Menurut Alex, warga Tionghoa biasanya menyantap bersama dan membagikan kue keranjang saat Imlek bersama keluarga. “Kue keranjang juga biasanya digunakan sebagai sesaji kepada leluhur pada tujuh hari menjelang Imlek,” ujarnya. sumber : tempo.co Share Tweet Share