You are here
Beranda > Bisnis Terkini > Kopi Kenangan Berhasil Tambah 500 Cabang Baru selama Pandemi

Kopi Kenangan Berhasil Tambah 500 Cabang Baru selama Pandemi


Foto : ANTARA

MEDIAKAMU.com -

Siapa sangka kondisi pandemik COVID-19 sejak awal 2020 lalu, ternyata tak menjegal langkah Kopi Kenangan untuk berkembang secara bisnis.

Meski banyak coffee shop yang terpaksa memangkas gerai atau bahkan gulung tikar saat pandemik, Kopi Kenangan malah mencatatkan perkembangan luar biasa.

Tak tanggung-tanggung penambahan cabang gerai Kopi Kenangan justru lebih dari 200 persen selama pandemik berlangsung.

“Perubahan paling besar sejak 2017 adalah pandemi COVID-19. Namun perubahan tersebut justru membawa berkah. Pada saat pandemi malah grow alot bigger,” ujar Co-Founder dan CEO dari Kopi Kenangan, Edward Tirtanata.

Edward mengakui pembatasan pergerakan masyarakat yang diberlakukan di seluruh wilayah Indonesia membuat banyak toko dan mal harus ditutup sementara. Bisnis retail adalah salah satu yang paling terdampak pandemik.

Namun, di tengah kondisi tersebut Kopi Kenangan berhasil menciptakan berbagai inovasi hingga berhasil bertahan, bahkan berkembang pesat. Sebelum pandemik, Kopi Kenangan hanya memiliki 220 toko. Lalu selama pandemik, Kopi Kenangan berhasil menambah 500 toko baru di berbagai wilayah.

“Setiap minggu, ada 26 toko baru yang dibuka. Sampai sekarang, total ada 720 outlet kopi kenangan yang sudah dibuka,” kata Edward dalam sesi dikusi bertema “How to Become a Game Changer” di The Westin.

Edward juga mengatakan bahwa hingga akhir tahun ini, kopi kenangan masih terus berusaha untuk membuka lebih dari 1.100 outlet.

Di samping itu, Kopi Kenangan juga meluncurkan beberapa brand baru selama pandemik, yaitu Chigo atau Chicken on The Go yang dalam waktu setengah tahun berhasil membuka 77 outlet. Lalu ada Cerita Roti, Kenangan Heritage, dan Kenangan Manis yang merupakan dessert brand.

Menurut Edward, masa sulit seharusnya bukan menjadi sesuatu yang dapat menjatuhkan sebuah brand. Kesulitan tersebut justru harus menjadi sebuah opportunity atau peluang.

“Dulu saat ke mal di lantai dasar dan lobi gak mungkin dapat (tempat untuk gerai Kopi Kenangan), tapi sekarang lobinya ada tempat semua. Itu kan opportunity yang banyak orang miss,” ujarnya.

Ketika pandemik kemarin, hampir semua brand terkena imbasnya. Ada yang memilih untuk tidak berkembang dan justru menutup toko. Padahal sebenarnya, kata Edward, retail bisa melakukan apa yang mereka inginkan.

“Banyak banget yang akhirnya merumahkan pegawai dan juga menutup toko. Kalo kita nggak. Kita justru malah membuka dan membuka terus karena kita percaya bahwa toko yang kita buka ini jadi investasi untuk masa depan,” ucap Edward.

Prinsip ‘Serving With Heart’ merupakan suatu prinsip yang selalu diterapkan Edward dari keluarganya.

“Karena banyak orang tuh lupa, retail itu for people from people. Ujung-ujungnya customer comes first. Itu sebuah mantra yang banyak dikatakan dalam retail, namun banyak orang yg lupa. Makanya moto Kopi Kenangan adalah serving with heart,” tutur Edward.

Sumber : Dikutip berbagai sumber