You are here
Beranda > Lifestyle Milenial > Manfaat dan Efek Samping Suntik Vitamin C

Manfaat dan Efek Samping Suntik Vitamin C


Foto : shutterstocks

MEDIAKAMU.com -

Untuk menjaga kesehatan, asupan vitamin menjadi penting untuk kita di zaman sekarang. Selain mengkonsumsi dalam bentuk suplemen, vitamin juga bisa masuk kedalam tubuh melalui suntikan. Suntik vitamin C salah satunya, ini telah menjadi cara mudah untuk memberikan manfaat tinggi, akan tetapi juga memiliki efek samping.

Manfaat Suntik Vitamin C

Beberapa manfaat yang paling signifikan dari suntik vitamin C, meliputi:

  • Membantu melawan alergi dengan meningkatkan sistem kekebalan tubuh
  • Meningkatkan kondisi kesehatan tertentu dan melawan penyakit dan gejala seperti flu
  • Membantu meringankan segala kelelahan
  • Meningkatkan tingkat energi ketika merasa “lelah”
  • Melawan radikal bebas dalam tubuh yang dapat menyebabkan penyakit dan penuaan.
  • Membantu melawan depresi
  • Membantu penurunan berat badan dengan meningkatkan metabolisme
  • Mendorong kekuatan tulang
  • Menciptakan sistem kekebalan tubuh yang kuat
  • Meningkatkan kualitas dan penampilan kulit, sehingga terlihat awet muda
  • Membantu kemampuan daya ingat dengan meningkatkan kadar neurotransmiter di otak.
  • Meningkatkan asupan antioksidan

Selain beberapa manfaat di atas, Vitamin C juga perlu untuk biosintesis kolagen yang memperlambat penuaan kulit. Kolagen adalah komponen penting dari jaringan ikat, yang memainkan peran penting dalam elastisitas kulit dan penyembuhan luka. Selain itu, vitamin C adalah antioksidan fisiologis yang meregenerasi antioksidan lain di dalam tubuh, termasuk vitamin E.

Efek samping

Suntikan vitamin C intravena dalam uji klinis diketahui memiliki efek samping. Namun, efek samping yang berbahaya dari suntikan vitamin C hanya dapat muncul pada pasien dengan faktor risiko tertentu, meliputi:

  • Pasien dengan riwayat gangguan ginjal telah dilaporkan mengalami gagal ginjal setelah suntikan vitamin C.
  • Pasien dengan kecenderungan untuk mengembangkan batu ginjal tidak boleh diobati dengan vitamin C dosis tinggi.
  • Laporan kasus menunjukkan bahwa pasien dengan kelainan bawaan defisiensi G-6-PD tidak boleh melakukan suntikan vitamin C dengan dosis tinggi. Sebab, memiliki risiko anemia hemolisis.
  • Karena vitamin C dapat mempermudah penyerapan zat besi, maka vitamin C dosis tinggi tidak dianjurkan untuk pasien dengan hemokromatosis (Suatu kondisi di mana tubuh mengambil dan menyimpan lebih banyak zat besi dari pada yang tubuh butuhkan).