You are here
Beranda > Lifestyle Milenial > Tips Sederhana Mendidik Anak Remaja

Tips Sederhana Mendidik Anak Remaja


photo : polka.id

MEDIAKAMU.com -

Membesarkan anak Remaja adalah fase paling sulit dalam hidup orang tua. Dalam fase ini ada banyak hal yang bakal terjadi sehingga kadang-kadang terjadi perselisihan yang tak terelakkan.

Saat memasuki masa remaja, dunia anak menjadi berbeda, mereka ingin lebih mandiri dan cenderung tidak tergantung pada orang tua.

Di usia remaja ini, orangtua perlu pintar-pintar memberikan arahan agar anak tak salah langkah. Berikut berbagai tips atau cara bijak dalam menuntun serta mendidik anak remaja Anda di rumah yang bisa dilakukan orangtua.

Remaja menjadi masa di mana anak mengalami peralihan usia. Di usia penuh tantanga ini, orangtua perlu pintar-pintar memberikan arahan agar anak tak salah langkah.

Perkembangan setiap anak tentunya tidak bisa disama ratakan. Hal ini karena remaja mempunyai perkembangan emosi yang berbeda.

Walaupun akan ada fase anak sulit untuk dihadapi dan diajak berkomunikasi, Anda perlu mengerti karena memang ini adalah masa-masa anak bertumbuh.

Adapun beberapa cara mendidik remaja yang bisa dilakukan orangtua, seperti:

  1. Jadilah pendengar yang baik

Di usia remaja biasanya anak mulai mengalami berbagai gejolak dalam dirinya, dari masalah pubertas hingga pergaulannya, banyak hal yang mungkin ingin mereka sampaikan untuk sekadar bertanya atau mengutarakan berbagai kegelisahan dan pertanyaan yang muncul dalam pikirannya.

Untuk itu, orangtua wajib menjadi pendengar yang baik.

Selain itu, hindari menyalahkan anak terhadap apa yang dia ceritakan. Pasalnya, hal ini dapat membuat anak enggan bercerita Kembali, lebih baik diskusikan penyelesaian terbaik jika anak mengalami masalah.

Selain itu, ketika orangtua menjadi pendengar yang baik, anak juga akan melakukan sebaliknya ketika Anda yang berbicara atau memberi saran

  1. Hormati privasi anak

Ketika anak beranjak remaja, orangtua perlu memahami bahwa anak mulai memiliki privasi yang harus dijaga dan dihormati.

Seiring dengan pertambahan usianya, orangtua terkadang lupa bahwa anak juga memiliki privasi. Kamar dan telepon genggam termasuk bagian dari privasi anak yang sebaiknya tidak dicampuri.

  1. Sepakati aturan-aturan penting

Menyepakati aturan penting merupakan hal yang perlu dilakukan antara anak dan orangtua. Saat remaja, Anda tak lagi bisa mengaturnya dengan mudah.

Bahkan anak terkadang lebih suka menghabiskan waktu bersama teman-temannya di luar ketimbang di rumah.

Untuk itu, Anda perlu membuat berbagai kesepakatan penting.

Misalnya pulang tidak boleh lewat dari jam 9 malam atau tidak boleh merokok dan minum alkohol. Usahakan untuk membuat kesepakatan bersama sebagai cara mendidik anak remaja.

Beri pengertian kenapa aturan tersebut diterapkan. Jadi jangan cuma melarang dan memarahi, tapi perlakukan anak layaknya orang dewasa yang bisa diajak diskusi.

  1. Jadi teladan yang baik

Orangtua memiliki harapan untuk anak-anaknya. Oleh karena itu, beri tahu dan beri contoh nyata mengenai harapan Anda padanya.

Misalnya berharap anak berperilaku baik dan selalu menolong orang, belajar dengan giat, dan sederet harapan lainnya.

Anda sendiri sebagai orangtua juga harus bisa mencontohkan sikap-sikap tersebut sebagai bukti bahwa Anda tak hanya mengajarkan tetapi juga mempraktikkan.

  1. Berikan motivasi untuk cita-citanya

Beri dorongan pada anak untuk terus berkembang dan mengeksplorasi diri serta kemampuannya. Ini merupakan salah satu cara mendidik anak remaja baik untuk laki-laki maupun perempuan.

Ajari anak untuk mencoba hal-hal lain di luar kebiasaannya agar pikirannya senantiasa terbuka. Biarkan ia mengambil risiko dan mengikuti dorongan hatinya.

Dukung cita-citanya agar ia tumbuh menjadi remaja yang percaya diri dan berbakat.

  1. Berikan informasi dalam bergaul

Usia remaja sangat rentan karena di usia ini mereka akan melihat banyak hal di lingkungannya, anda perlu memberanikan diri untuk membicarakan tentang pergaulan remaja saat ini.

Memberikan informasi yang tepat kepada mereka (termasuk tentang edukasi seks, rokok, narkoba, alkohol, dan lain-lainnya).

Jangan biarkan mereka mendapatkan informasi yang belum tentu benar dari orang lain.

hal ini dilakukan untuk membangun pondasi yang kuat dalam bergaul dan memberikan mereka informasi yang sesuai.

Hal ini juga berhubungan dengan perkembangan emosi remaja sebagai identitas diri.

  1. Sampaikan cara mengelola stres

Untuk menghindari terjadinya depresi pada remaja, hal yang perlu Anda lakukan adalah membekalinya dengan berbagai cara mengelola stres dengan sehat.

Misalnya daripada memarahi anak ketika ia sedang banyak pikiran, dekati anak dan ajak bicara baik-baik soal masalah yang dihadapinya.

Dengarkan keluh kesahnya tanpa menghakimi atau mencari kesalahan anak.

Hibur dirinya dengan kata-kata yang memotivasi dan memberi harapan.

Kemudian ajak ia untuk mencari solusi atau menyalurkan emosinya dengan berolahraga, menekuni hobinya seperti bermusik, menulis, dan lain-lain.