You are here
Beranda > Wisata > Wisata Desa Sukarara Lombok, Penghasil Kain Tenun Istimewa

Wisata Desa Sukarara Lombok, Penghasil Kain Tenun Istimewa


Foto : wisatalombok.co.id

MEDIAKAMU.com -

Selain memiliki keanekaragaman pesona alam yang indah, Pulau Lombok juga terkenal dengan kerajinan tenunnya.

Desa Sukarara berlokasi di Kecamatan Jonggat, Kabupaten Lombok Tengah, Lombok. Lokasi ini berdekatan dengan Pantai Kuta, Tanjung Aan, Desa Sade, dan Desa Banyumulek. Apabila anda mengunjungi desa ini, maka akan anda temui banyak perempuan yang mahir dalam membuat kerajinan tenun khas Lombok.

Beberapa keistimewaan dari Desa Sukarara dan hasil kerajinannya menjadikan tempat ini wajib anda kunjungi saat anda berada di Pulau Lombok.

Keistimewaan Desa Sukarara

1. Menenun, Tradisi Turun-temurun Suku Sasak

Desa Sukarara terkenal sebagai desa penghasil kain tenun tradisional. Di sini kamu akan menemukan banyak perempuan yang sehari-hari duduk di depan rumah sambil menenun. Ternyata, menenun sudah menjadi tradisi turun-temurun.

Tradisi menenun atau “nyesek” dalam bahasa Suku Sasak ini juga merupakan mata pencaharian utama Suku Sasak selain bertani. Apabila laki-laki pergi ke sawah, kaum perempuan akan diam di rumah sambil menenun.

Hasil dari nyesek ini adalah sarung songket khas Lombok yang banyak digunakan untuk acara adat Suku Sasak, misalnya dalam Begawe Beleq, acara hajatan orang tua pengantin Suku Sasak.

2. Mahir Menenun adalah Syarat Wajib untuk Menikah

Kalau kamu bertanya-tanya kenapa semua perempuan wajib mahir menenun, jawabannya adalah karena ini merupakan syarat untuk menikah. Sejak berumur kurang dari 10 tahun, perempuan Desa Sukarara sudah mulai belajar untuk menenun.

Dalam kebudayaan Suku Sasak, perempuan punya peran besar dalam menyumbangkan penghasilan untuk keluarganya. Makanya, keahlian menenun dan menciptakan pakaian akan mempermudah perempuan Sasak untuk mencari pasangan, sobat tiket.

Jika belum bisa menenun, perempuan ini nggak diperbolehkan untuk menikah lho. Selain itu, perempuan yang menikah wajib menggunakan songket sebagai lambang kelanggengan suatu hubungan.

3. Hasil Tenunan Punya Corak Unik

Kain tenun Desa Sukarara punya keunikan tersendiri, yakni semua motifnya original, nggak meniru tenunan lain dan nggak digambar terlebih dahulu di kertas lho! Perempuan Sukarara membuat motif ini atas kreativitas dan imajinasi mereka sendiri. Keren ya?

Namun umumnya, ada beberapa motif yang dapat kamu temukan, mulai dari motif Keker, Subanala, dan Nanas. Motif Keker memiliki gambar burung bangau yang berhadapan, umumnya dipakai saat pernikahan.

Ada juga beberapa motif lain, seperti motif berbentuk rumah tradisional Sasak, lumbung padi, tokek, atau binatang lain yang memiliki makna berbeda. Motif-motif ini terinspirasi dari kehidupan sehari-hari masyarakat Sasak, lho.

Dalam proses pewarnaan, Desa Sukarara menggunakan pewarna alami dan kimia. Kamu dapat membedakan pewarnanya dengan melihat hasil kainnya. Hasil pewarnaan alami biasanya lebih soft dan nggak mudah luntur, sementara pewarna kimia cenderung lebih terang dan mencolok.

Harga Tiket Masuk

Untuk harga tiket masuk Desa Sukarara dibanderol Rp 5.000 per orang untuk setiap harinya. Harga tiket ini sudah termasuk biaya sewa baju pakaian adat suku Sasak, hingga mencoba belajar menenun.

Desa sukarara menawarkan sejuta pesona yang tentu saja patut anda nikmati. Siapkan semua yang dibutuhkan seperti akomodasi dan transportasi seperti sewa mobil di Lombok agar anda bisa segera datang ke tempat desa ini.

Sumber : Dikutip berbagai sumber