You are here
Beranda > Media Umum > BioSaliva Alat Diagnosis COVID-19 dengan Metode Kumur Buatan Dalam Negeri

BioSaliva Alat Diagnosis COVID-19 dengan Metode Kumur Buatan Dalam Negeri


MEDIAKAMU.com -

PT Biofarma memproduksi alat diagnosis COVID-19 dengan metode kumur. Alat tersebut dinamai BioSaliva yang diklaim nyaman saat digunakan.

Alat tes RT Polymerase Chain Reaction (PCR) tersebut memiliki sensitivitas hingga 95%, sehingga dapat digunakan sebagai alternatif selain menggunakan PCR Kit. BioSaliva juga telah mendapatkan izin edar dari Kementerian Kesehatan pada 1 April 2021 dengan Nomor KEMENKES RI AKD 10302120673.

Alat ini berfungsi untuk deteksi RNA Sars-CoV2 penyebab COVID-19 dengan metode RT PCR menggunakan sampel Gargled Saliva.

Umur simpan BioSaliva bisa mencapai 2 tahun. Sampel Saliva juga dapat stabil di suhu ruang hingga 30 hari, suhu -20C, dan suhu -80C.

Dalam satu kemasan BioSaliva terdapat petunjuk penggunaan, satu wadah cairan kumur, satu wadah larutan pencampur, dan satu corong.

Tata cara penggunaan BioSaliva.

Produk ini menjawab tantangan laboratorium klinis akan kebutuhan testing dengan kondisi lapangan di Indonesia, yang umumnya jauh dari fasilitas kesehatan. Diharapkan pula, tes PCR dengan metode kumur ini dapat berkontribusi dalam meningkatkan kapasitas tracing nasional, terutama untuk kalangan anak-anak dan lansia yang membutuhkan kenyamanan lebih dalam pengambilan sampel.

Kedepannya proses pengambilan sampel dapat dilakukan di area non-medis dengan pengawasan tenaga kesehatan, sehingga mengurangi kerumunan dan menghindari kontak. Proses pengambilan sampel yang praktis juga memungkinkan pengambilan sampel dalam jumlah yang sangat besar tanpa perlu menambah tenaga medis.

Direktur pemasaran Biofarma, dr. Sri Harsi Teteki mengatakan Biofarma terus berkontribusi dalam melakukan proses kemandirian dalam hal diagnosis COVID-19.

“Seperti kita ketahui banyak sekali produk yang masih impor, sehingga atas riset yang kita lakukan (melalui BioSaliva) mudah-mudahan bisa menjadi pilihan Kementerian Kesehatan untuk regulasi kedepannya produk dalam negeri ini bisa diutamakan,” katanya dalam pertemuan langsung antara Biofarma dan Kementerian Kesehatan di Gedung Biofarma, Bandung, Kamis (2/9).

Direktur Penilaian Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga Ir. Sodikin Sadek, M.Kes mengapresiasi Biofarma atas produk BioSaliva.

“Saya apresiasi hasil penelitian ini karena ini produk dalam negeri,” kata Sodikin.

Sumber: Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI.