You are here
Beranda > Media Umum > Antibodi Vaksin Sinovac Turun Setelah 3-6 Bulan, Butuh Booster

Antibodi Vaksin Sinovac Turun Setelah 3-6 Bulan, Butuh Booster


MEDIAKAMU.com -

Ketua Tim Riset Uji Klinis Vaksin COVID-19 Sinovac di Bandung, Indonesia, Prof Kusnandi Rusmil mengungkap efikasi vaksin Sinovac berkurang setelah melampaui 3 hingga 6 bulan. Dari semula didapat 65,3 persen kini berkisar di 50 persen.

“Kalau antibodi dia masih ada, masih bertahan. Seandainya orang itu kena penyakit, antibodi yang dihasilkan pasca divaksinasi, bisa menstimulasi kekebalan tubuh. Jadi tidak usah khawatir,” terang Prof Kusnandi sambil menegaskan tubuh masih memiliki pertahanan melawan COVID-19 saat dihubungi detikcom Jumat (1/10/2021).

Tidak ada perbedaan signifikan dengan menerima jenis vaksin COVID-19 booster berbeda. Dijelaskan Prof Kusnandi, baik vaksin Sinovac, Pfizer hingga jenis lainnya bisa menimbulkan respons imun tubuh yang baik melawan varian Delta hingga varian Mu.

Meski tak ada uji klinis ketahanan varian baru di Indonesia, Prof Kusnandi menyebut semua vaksin COVID-19, 80 hingga 90 persen efektif melawan semua varian baru Corona.

“Memang hasil uji klinis ketahanan vaksin COVID-19 melawan beragam varian di setiap negara berbeda-beda. Di kita sendiri tidak melakukan uji klinis tersebut, tapi kalau di berbagai negara sudah terbukti 80-90 persen masih efektif,” kata dia.
“Vaksin masih bisa bertahan 1-2 tahun (melawan kemunculan varian baru). Kalau di 5 hingga 10 tahun itu lain lagi,” sambungnya.

Selain tenaga kesehatan, ia menilai vaksinasi booster juga perlu diprioritaskan pada pelayanan publik dan lansia karena memiliki risiko paparan COVID-19 lebih tinggi. Khususnya bagi mereka yang sudah melewati vaksinasi lengkap di atas 6 bulan.

Terhitung sejak pertama kali masyarakat Indonesia menerima vaksin COVID-19 di bulan Januari, artinya sudah melampaui 9 bulan, dianjurkan untuk mendapatkan vaksin COVID-19 booster. “Kalau di-booster akan lebih kuat lagi. Jadi kalau sudah lewat dari sembilan bulan, dianjurkan untuk booster, vaksinasi ketiga,” pesan dia.

Menurutnya, hasil studi di sejumlah negara termasuk China menunjukkan vaksin Sinovac masih bisa melawan varian Mu, dengan efektivitas mencapai 80 persen.

Sumber : health.detik.com