Tren Bisnis Thrift Shop 01/10/2021 foto: sanora.id MEDIAKAMU.com - Thrift shop merupakan salah satu ide bisnis anak muda yang saat ini ramai dilakukan dan sedang menjadi tren. Menjual pakaian bekas yang masih memiliki kualitas tinggi. Selain itu bisnis ini sangat menguntungkan karena model dari setiap pakaian jarang ada yang memiliki. Thrift shop di Indonesia merupakan hal yang baru terjadi beberapa tahun ke belakang, bahkan sedang menjadi sangat tren di masa kini. Berasal dari dua kata yaitu thrift yang artinya hemat dan shop yang berarti belanja, thrift shop adalah jenis bisnis berupa jual beli produk fashion bekas. Umumnya yang diperjualbelikan bukan pakaian biasa, melainkan produk fashion import bekas tapi bermerk, yang harganya mahal jika kondisinya baru. Barang-barang yang lazim di jual di thrift shop antara lain: Pakaian Sebagai salah satu kebutuhan primer, pakaian pasti jadi komoditi yang akan selalu dicari orang-orang. Ada banyak jenis pakaian bekas yang bisa dijual, seperti kemeja floral, hoodie, sweater, celana jeans, celana bahan, dan sebagainya. Kalau pintar berburu bisa saja menemukan baju bekas branded yang masih layak jual seperti dari brand Uniqlo, H&M, Supreme, dan lain-lain. Sepatu Sepatu bekas branded yang kondisinya masih bagus, sangat bisa dijual kembali sebagai produk thrift store. Apalagi jika sepatu itu tergolong limited edition, atau punya history tertentu, misalnya karena pernah dipakai orang terkenal. Ini akan jadi poin penting untuk memikat konsumen. Tas Produk lain yang bisa dijual dalam usaha thrift shop ialah tas. Umumnya yang menggemari item ini adalah kaum wanita. Tas bekas branded yang bisa dijual misalnya dari Louis Vuitton, Gucci, Chanel dan lain-lain. Jam Tangan Jam tangan premium seperti Rolex, Patek Philippe, Hublot serta Omega dapat dijadikan salah satu produk. Dapat juga menjual jam tangan lokal yang bekas seperti Eiger, Expedition serta Woodka yang juga sering disasar oleh thrift shopper. Ketika memulai bisnis thrift shop, kamu harus mengetahui bahwa penjualan produk seperti ini digemari oleh usia produktif terutama remaja. Akan tetapi, Anda tidak perlu khawatir karena meskipun target pasar Anda hanya usia tertentu. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Jurnal Riset Tindakan Indonesia (JRTI) pada tahun 2017, menunjukkan bahwa perilaku konsumtif rawan dialami oleh usia remaja karena merupakan masa transisi dari kecil menuju dewasa. Dengan semakin banyaknya orang yang berbisnis thrift shop, mulailah dengan menentukan barang apa yang akan dijual apakah baju, topi, tas, celana, dan barang lainnya. Jika sudah ditentukan, langkah selanjutnya adalah menentukan tempat berjualan. Kamu bisa membuka toko offline atau online. Kalau mau berjualan di marketplace, cari tahu dulu ya cara dan syarat berjualan di marketplace. Tentukan produk apa yang ingin dijual Jika kamu menyasar wanita sebagai calon pembeli, maka kamu bisa menjual dan memperbanyak barang atau produk wanita. Begitu juga sebaliknya jika kamu mau menjual produk pria. Pilih produk yang bermerk, Produk dengan merk ternama akan mudah terjual karena pada dasarnya sudah punya nama dan terkenal di hati para pembeli. Barang dengan merk tersebut biasanya memiliki nilai prestise bagi mereka. Kalau mau berjualan pakaian, carilah yang bermerk dan populer di Indonesia agar kamu bisa menjualnya dengan harga yang tinggi. Selanjutnya, menentukan dari mana sumber atau supplier mengambil barang yang akan dijual . Carilah tempat jual barang-barang yang kualitasnya masih bagus. Lakukan promosi melalui media sosial, banyak bisnis yang mendapatkan perkembangan dan pertumbuhan pesat melalui media sosial. Dengan menggunakan marketplace dan juga memanfaatkan media sosial sebagai promosi, bisnis bisa mendapatkan untung dan akan cepat laku. Semakin barang diketahui, semakin cepat juga barang akan habis. bisnis ini dapat dijadikan pilihan bagi yang memang ingin memulai bisnis dengan modal yang minim, akan tetapi, dapat juga dilakukan untuk yang memang ingin menjual produk-produk branded dengan menargetkan pasar kelas menengah ke atas. Share Tweet Share