Cukai Rokok Naik 12 Persen Tahun depan 14/12/2021 Foto: Humas Bea Cukai MEDIAKAMU.com - Untuk mengurangi penggunaan rokok khususnya pada anak-anak, Pemerintah memastikan menaikkan tarif cukai rokok sebesar 12 persen pada tahun depan. Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengatakan kenaikan rokok ini sudah disetujui oleh Presiden Joko Widodo. Menurut Sri Mulyani, kenaikan tarif cukai rokok bertujuan untuk mengendalikan konsumsi rokok, khususnya di kalangan anak dan remaja. Kenaikan itu pun bukan hanya mempertimbangkan isu kesehatan, tetapi juga memperhatikan perlindungan buruh, petani, dan industri rokok. Pertama, pengendalian konsumsi rokok. Rokok, menurut Sri Mulyani, menjadi komoditas kedua yang tertinggi sebagai komoditas pengeluaran di bawah beras. Di desa, rokok merupakan barang yang paling sering dibeli masyarakat, yakni sebesar 11,22 persen. “Sehingga rokok menjadikan masyarakat menjadi miskin,” ujarnya. Harga sebungkus memang dibuat semakin tidak terjangkau bagi masyarakat miskin. Dari sisi kesehatan, rokok memicu risiko stunting pada anak dan bisa memperparah Covid-19 atau 14 kali berisiko terkena Covid-19 kategori berat. Kemudian, pada RPJMN 2020-2024, kualitas kesehatan manusia salah satu indikatornya adalan menurunkan prevalensi merokok pada anak. Kedua, aspek tenaga kerja, baik petani dan pekerja di sektor industri tembakau. “Kita mencoba menurunkan kembali [prevalensi] berdasarkan RPJMN dan Rakesda untuk mencapai 8,7 turun dari 9,1 persen dari 2018,” kata Sri Mulyani. Ketiga, penerimaan negara karena hal ini diundangkan dalam UU APBN 2022 yang Rp193 triliun atau sepersepuluh penerimaan negara. Keempat adalah aspek pengawasan barang kena cukai. Semakin tinggi harga, semakin besar potensi terjadinya produksi rokok ilegal, menurut Sri Mulyani. Share Post Share