You are here
Beranda > Lifestyle Milenial > Mengenal Keseimbangan Antara Kehidupan Pribadi dan Pekerjaan

Mengenal Keseimbangan Antara Kehidupan Pribadi dan Pekerjaan


Foto : Shutterstocks

MEDIAKAMU.com -

Belakangan ini kita sering mendengar istilah atau frase work-life balance. Jika diartikan secara harfiah, work-life balance adalah keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi.

Namun menurut para pakar, istilah work-life balance kurang tepat, melainkan life-work balance atau keseimbangan kehidupan dan pekerjaan.

Lidmila N Praslova, PhD, SHRM-SCP, profesor organizational psychology di Vanguard University, California Selatan, AS mengatakan, kehidupan (life) hadir sebelum aktivitas kehidupan apa pun –termasuk bekerja.

Sayangnya logika itu telah bergeser dalam budaya kita yang saat ini berfokus pada pekerjaan. Makanya, kita menyebut work-life balance, bukan life-work balance.

“Saya bukan anti bekerja, justru sebaliknya. Saya menikmati pekerjaan. Pekerjaan yang tepat bisa menyegarkan, menopang dan memperkaya hidup kita,” ungkap Praslova, seperti dilansir Psychology Today.

“Tidak bisa bekerja akan membosankan, dan dalam banyak kasus sungguh menakutkan.” Sebaliknya, terlalu banyak pekerjaan juga dapat membuat kita kewalahan dan merasa takut.

Praslova mengatakan, di antara kebosanan dan kewalahan, terdapat apa yang dinamakan sensasi dari aliran atau flow yang akan mengeluarkan potensi kreatif kita. Sensasi itu bisa terjadi saat kita menjalani hobi, namun juga dapat dirasakan ketika kita melakukan pekerjaan sesuai kemampuan kita.

Apa yang dimaksud dengan flow?

Psikolog Mihaly Csikszentmihalyi mendefinisikan flow sebagai “keadaan di mana individu sangat terlibat dalam suatu aktivitas sehingga tidak ada hal lain yang lebih penting.

Pengalaman individu dalam menjalani aktivitas terasa menyenangkan, sehingga ia akan terus melakukan aktivitas tersebut meski harus mengeluarkan biaya tinggi.

Dikatakan Praslova, flow bukan berarti kita harus memiliki pekerjaan yang mewah atau artistik. “Keindahan pekerjaan apa pun ada di mata yang memandangnya alias tergantung masing-masing orang,” terangnya.

Praslova menjelaskan dua kondisi dimana ketidakseimbangan antara kehidupan pribadi dan pekerjaan terjadi:

1. Memiliki batasan yang kuat namun tidak ada flow

Pekerjaan dipandang sebagai tugas yang membosankan. Kita hanya mengambil tugas-tugas yang mudah, dan pekerjaan tidak mengisi jiwa kita.

Kita berusaha untuk lebih santai dalam bekerja, namun apa yang kita butuhkan adalah pekerjaan yang tepat, menantang dan membantu kita berkembang.

2. Flow yang kuat namun memiliki batasan yang lemah

Kita menyukai aktivitas yang kita lakukan. Sayangnya kita terlalu banyak mengambil pekerjaan, dan kita bisa menjadi kewalahan.

Seiring waktu, melakukan terlalu banyak pekerjaan dapat merusak kesejahteraan kita, meskipun kita menyukai pekerjaan itu.

Flow yang kuat dan batasan yang kuat mendukung keseimbangan antara kehidupan dan pekerjaan (life-work balance).

Jadi hal yang dianggap paling seimbang adalah memiliki pekerjaan yang menyenangkan namun kita bisa membatasi diri untuk tidak terus menerus tenggelam hingga kewalahan. Setuju?

Sumber : kompas.com