6 Harga Kebutuhan Masyarakat Yang Naik di Awal Maret 2022 05/03/2022 Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi. Foto : ANTARA MEDIAKAMU.com - Sejumlah kebutuhan masyarakat harganya naik pada awal bulan ini. Beberapa di antaranya sudah mengalami kenaikan sejak bulan lalu dan terus merangkak naik. Kenaikan ini dipicu oleh beberapa faktor seperti antisipasi tingginya permintaan dan konflik Rusia-Ukraina yang menyebabkan harga komoditas global meningkat. Berikut ini 6 kebutuhan masyarakat yang harganya naik Maret ini: 1. BBM PT Pertamina (Persero) menaikkan harga BBM non-subsidi pada 12 Februari 2022 karena menyesuaikan harga terkini industri migas. Kenaikan disesuaikan dengan patokan minyak ICP per Januari 2022, yakni US$85 per barel. Jenis BBM non-subsidi yang naik harga adalah pertamax turbo, pertamina dex, dan dexlite. Kenaikan tersebut bervariasi untuk setiap daerah di Indonesia, mulai dari Rp1.500 per liter untuk pertamax turbo hingga Rp2.650 per liter untuk dexlite. Namun, ada kemungkinan harga BBM akan semakin meningkat menyusul konflik Rusia-Ukraina yang membuat harga minyak mentah global melonjak. 2. Cabai Harga cabai masih mengalami kenaikan. Per 2 Maret 2022, harga cabaiĀ di DKI Jakarta mencapai Rp 66.085 per kilogramnya. Menurut catatan Info Pangan Jakarta, per 3 Maret 2022 harga cabai rawit merah sudah menembus Rp 71.957 per kilogramnya. Kenaikan harga cabai rawit merah tersebut diikuti oleh komoditas cabai lainnya seperti cabai merah keriting, cabai merah besar dan cabai rawit hijau. 3. Daging sapi Harga daging sapi naik dari kisaran Rp125 ribu per Kg menjadi Rp130 ribu. Harga daging diperkirakan menanjak hingga Rp150 ribu per kg pada Lebaran 2022. Ketua Jaringan Pemotongan dan Pedagang Daging Indonesia (Jappdi) Asnawi menuturkan kenaikan harga daging sapi di dalam negeri lantaran pasokan impor dari Australia berkurang. “Kebutuhan sapi siap potong di tiga provinsi, yaitu Jakarta, Banten, dan Jawa Barat, 93 persen di antaranya dari Australia. Hanya 7 persen dari sapi lokal,” ungkapnya. 4. Minyak goreng Minyak goreng saat ini masih langka di berbagai daerah. Meskipun, pemerintah sudah menetapkan harga eceran tertinggi (HET) pascalonjakan harganya beberapa waktu lalu. Diketahui, HET untuk minyak goreng curah ditetapkan dengan harga Rp11,5 ribu per liter. Kemudian kemasan sederhana Rp13,5 ribu per liter dan kemasan premium Rp14 ribu. Meski begitu, berdasarkan hargapangan.id (1/3), harga minyak goreng curah rata-rata kini senilai Rp16.950 per kg, sedangkan harga minyak goreng kemasan bermerek 1 masih Rp19.300 per kg. Hal ini menunjukkan harga di pasar masih jauh dari harga yang telah ditetapkan pemerintah. Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Oke Nurwan mengungkapkan penyebab masih mahalnya harga minyak goreng ini adalah karena adanya oknum-oknum nakal dalam pendistribusian minyak goreng. 5. Tempe dan tahu Setelah para perajin mogok karena harga kedelai yang melonjak, tempe tahu sudah kembali ke pasaran namun dengan harga yang dinaikkan. Ketua umum perajin tahu tempe yang tergabung dalam Paguyuban Dadi Rukun Rasjani memberi gambaran tahu isi 5-6 buah yang semulanya dibanderol Rp 5.000 dinaikkan Rp 1.000 menjadi kisaran Rp 6.000. Demikian juga untuk harga tempe, naik sekitar Rp 1.000. Ada pedagang yang tidak mengecilkan ukuran tempe dan tahu tapi menaikkan harga. Tapi ada juga yang mengecilkan ukuran dengan harga tetap. 6. Gas elpiji Pada akhir Februari, gas elpiji 5,5 kilogram dan 12 kilogram harganya juga mengalami kenaikan. Kenaikan harga di setiap daerah pun berbeda-beda, namun untuk wilayah Pulau Jawa harga yang dipatok dari Pertamina yaitu Rp 88.000 untuk tabung 5,5 kilogram dan Rp 187.000 untuk tabung 12 kilogram. Meski demikian, harga jual hingga ke konsumen menjadi lebih tinggi dari yang dipatok Pertamina. Seorang pemilik agen gas di Klaten menjual gas ukuran 12 kilogram menjadi Rp 210.000 per tabung, kenaikan yang ada sekitar Rp 24.000 dari harga jual sebelumnya. Sementara itu penjual warung kelontong di Jakarta Timur menjual gas ukuran 12 kilogram seharga Rp 200.000 per tabung dari sebelumnya seharga Rp 185.000 per tabung. Akibat dari kenaikan harga gas elpiji tersebut, banyak pelanggan beralih ke tabung gas 3 kilogram. Sumber : Dikutip berbagai sumber Share Tweet Share